Langsung ke konten utama
Imam Besar Masjid Istiqlal
Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar M.A.


Saturday morning On September 10th, 2016 I took my daughter, Aira ayunindya mahaeswari, to practice manasik, a practice like a pilgrim taking hajj in mecca, in her school that also known as the biggest mosque in south east asia, Istiqlal mosque. In the middle of waiting, i took my self to take a morning prayer inside of main hall of it. Trying to be focus in my praying, i heard his voice, a priest, giving some explainations to all jamaah about the islamic teachings. After finished my praying, slowly i approached his majlis. I saw his name was written clearly "Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A." Here he is, a man with long degrees. Professor Doctor and Priest hmnn... "he must be not only rich of religious taught but also clever in knowledge," said me in my heart.

Actually i didn't pay attention much of his speech, but there were two notes of his saying that at that time was very precisely touching. first, when he answered a question from one of jamaah about how to knowing himself and then when he said something need to be pursuited.
Everyone has his own way to knowing himself but try to comtamplate with his God was one tip that could be done. Human has inside and outside needs to fulfill. Both should be provided in harmony. then he said about blessings of which when you do something just do it to get blessed not only about the quantity.

Furthermore, i just still wonder that this man is an example of a person should be with rich of knowledges and has many activities to share his knowledges to others. Seems that his life is so meant and blessed.

 Lately i was thinking of how to be so meant in our life and i'm scare of gone away without any one  will remember me. in my age now, it's a half of normal period of the prophet Muhammad SAW's people, i haven't have something to give to others. my idea is only idea without something to be come true. many chances become fade away just because i feel it like a pooh-pooh and stuff.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengembalian Belanja sebagai transaksi antara pada revaluasi BMN

Gkn Banda Aceh terdapat permasalahan terkait revaluasi BMN yaitu pada awal Januari 2017 kpknl mengambil saldo simak bmn GKN Banda Aceh. Pada semester 2 baru diketahui ternyata ada pengembalian belanja di akhir januari 2017. Hal ini menyebabkan perbedaan nilai koreksi penilaian antara Simak BMN dgn LHIP. Bagaimana treatment terkait kondisi ini? Ulasan: Secara umum pengembalian belanja (modal) akan berdampak penyesuaian nilai aset terkait perolehan maupun pengembangan pada aset yang bersangkutan. Hal ini dilakukan agar nilai aset mencerminkan nilai perolehan sebenarnya (realisasi belanja). Pengembalian belanja dapat terjadi untuk belanja periode berjalan maupun belanja yang terjadi pada periode lalu. Pengembalian belanja periode lalu akan mengkoreksi saldo ekuitas dalam laporan perubahan ekuitas sedangkan untuk pengembalian belanja tahun berjalan akan mengkoreksi nilai aset di neraca. Pengembalian belanja atas BMN terjadi di tahun lalu Pengembalian belanja ta...

Hibah barang belum diregister, perlukah dicatat?

"Dalam suatu sesi, salah satu satker mempertanyakan ketentuan penatausahaan mengenai hibah.  Diceritakan bahwa satkernya mendapat hibah barang dari pemda pada tahun 2015. Atas transaksi dimaksud, dia mencatatnya sebagai hibah pada tahun 2016 sesuai dengan dokumennya berupa berita acara serah terima yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak. Namun ketika satker dimaksud melakukan rekonsiliasi dengan pengelola barang, satker diminta untuk melengkapi dokumen pengesahan hibahnya dan sebelum dilakukan pengesahan maka barang dimaksud belum dicatatkan dalam daftar barangnya." Bagaimanakah pencatatan atas hibah barang yang diperoleh oleh satker tersebut, kapankah satker harus melakukan pencatatan serta apa yang harus dilakukan oleh satker ketika menerima hibah berupa barang?    Sebelum mengulas hal dimaksud perlu kiranya kita mengetahui apa itu definisi hibah, siapa yang terkait dengan pengelolaan hibah, bentuk dan jenis hibah, dokumen hibah, dan proses penataus...

kantor baru

Sehari selepas genap usia empat dua, arah perjalanan karierku tiba-tiba berbelok. Kali ini, aku mampir di salah satu kementerian yang bergelut di bidang perumahan. Sebelumnya, aku berada dalam kondisi yang bisa dibilang "nyaman" di kantor lama—dua puluh tahun sudah kulalui di sana. Namun, tuntutan untuk naik grade ternyata bukan sekadar wacana. Di tengah berbagai peluang yang belum juga membuahkan hasil, datanglah satu momen yang menjadi titik temu antara penantian dan penawaran. “Bud, mau nggak ke kementerian baru?” tanya salah satu atasan. “Ehhmmm... boleh,” jawabku singkat. Dan dari situlah prosesi penugasan ke kantor baru dimulai. Tepat pada tanggal 21 Februari 2025, di aula utama Kementerian PUPR, kami berdiri di hadapan menteri pilihan Presiden Prabowo untuk menjalani prosesi pelantikan. Aku, Kun, dan Saifur—kami bertiga berada dalam satu tim penugasan. Namun, sebelum prosesi ini benar-benar terlaksana, kedatangan kami—aku dan Kun—masih diselimuti banyak tanya, “YAKIN?...