Sehari selepas genap usia empat dua, arah perjalanan karierku tiba-tiba berbelok. Kali ini, aku mampir di salah satu kementerian yang bergelut di bidang perumahan. Sebelumnya, aku berada dalam kondisi yang bisa dibilang "nyaman" di kantor lama—dua puluh tahun sudah kulalui di sana. Namun, tuntutan untuk naik grade ternyata bukan sekadar wacana. Di tengah berbagai peluang yang belum juga membuahkan hasil, datanglah satu momen yang menjadi titik temu antara penantian dan penawaran. “Bud, mau nggak ke kementerian baru?” tanya salah satu atasan. “Ehhmmm... boleh,” jawabku singkat. Dan dari situlah prosesi penugasan ke kantor baru dimulai. Tepat pada tanggal 21 Februari 2025, di aula utama Kementerian PUPR, kami berdiri di hadapan menteri pilihan Presiden Prabowo untuk menjalani prosesi pelantikan. Aku, Kun, dan Saifur—kami bertiga berada dalam satu tim penugasan. Namun, sebelum prosesi ini benar-benar terlaksana, kedatangan kami—aku dan Kun—masih diselimuti banyak tanya, “YAKIN?...
"Penyesalan itu di akhir, kalo di awal namanya pendaftaran". Ungkapan ini bak sebuah satire bagi kelompok kerja (pokja) registrasi yang notabene harus bersiap di awal waktu, bukan di akhir tentunya. Informasi kehadiran delegasi pada pagelaran akbar G20 Indonesia merupakan basis data yang sangat diperlukan untuk penyiapan berbagai kebutuhan. Data delegasi akan digunakan untuk penyiapan penyambutan, penyiapan ruang, penyiapan konsumsi, hotel, transportasi, dan berbagai kebutuhan lain baik yang bersifat substanstif maupun logistik. Registrasi menjadi pintu awal delegasi untuk memberikan sinyal partisipasi dalam rangkaian kegiatan G20 Indonesia. Untuk itu, pokja registrasi tentu saja harus bersiap lebih awal, jauh sebelum event digelar (hari H). Pemenuhan "Kebutuhan delegasi" menjadi salah satu "kata kunci" yang harus diperhatikan dan diutamakan. Informasi pelaksanaan event seperti waktu dan tempat event digelar, persyaratan yang harus dipenuhi delegasi dan ba...